tidak ada yang indah dari perpisahan;
sebab setelah itu harus kembali mengukir cerita yang sempat hilang walau dengan cerita berbeda, mengambil puing-puing kenangan untuk dijadikan kepingan.
tidak ada yang indah dari perpisahan;
sebab setelah itu harus kembali menata hati dan mentahbiskan tanpa memorabilia, membakar rasa yang seharusnya sedari dulu sudah dihanguskan agar tak bermetamorfosis menjadi luka seperti sekarang.
tidak ada yang indah dari perpisahan;
sebab setelah itu harus kembali menjalani hidup sendiri dan hanya seorang diri bersama jiwa-jiwa yang patah, perasaan berduka yang menjelma membuat seakan tak bisa untuk melangkah.
tidak ada yang indah dari perpisahan;
sebab setelah itu harus kembali melukiskan warna-warni sendiri di kanvas kehidupan, meski sebetulnya cat pewarna telah habis dan sangat sulit jika mencari yang sama persis.
tidak ada yang indah dari perpisahan;
sebab setelah itu ingatan dan bayang tentangnya masih saja menghantui, merusak isi dalam otak, merundung hingga air mata tak terbendung, ada selaksa yang tak henti-henti terasa.
tidak ada yang indah dari perpisahan;
sebab setelah meninggalkan pun ditinggalkan bukanlah hal mudah untuk merelakan, butuh waktu untuk berbenah dan merayakan kepergian. merajuk kasih dalam kesemuan, mengharap bahagia fana tak berhaluan.
tidak ada yang indah dari perpisahan;
setiap insan di mayapada ini membenci, tak menyukai perpisahan sebab perpisahan pasti berbanding lurus dengan kehilangan.
memang tidak ada yang indah dari perpisahan,
namun itu pelajaran yang patut di ambil adalah bahwa sebisa mungkin menghargai kehadiran sebelum tiba pada masa kehilangan.
—az
sebab setelah itu harus kembali mengukir cerita yang sempat hilang walau dengan cerita berbeda, mengambil puing-puing kenangan untuk dijadikan kepingan.
tidak ada yang indah dari perpisahan;
sebab setelah itu harus kembali menata hati dan mentahbiskan tanpa memorabilia, membakar rasa yang seharusnya sedari dulu sudah dihanguskan agar tak bermetamorfosis menjadi luka seperti sekarang.
tidak ada yang indah dari perpisahan;
sebab setelah itu harus kembali menjalani hidup sendiri dan hanya seorang diri bersama jiwa-jiwa yang patah, perasaan berduka yang menjelma membuat seakan tak bisa untuk melangkah.
tidak ada yang indah dari perpisahan;
sebab setelah itu harus kembali melukiskan warna-warni sendiri di kanvas kehidupan, meski sebetulnya cat pewarna telah habis dan sangat sulit jika mencari yang sama persis.
tidak ada yang indah dari perpisahan;
sebab setelah itu ingatan dan bayang tentangnya masih saja menghantui, merusak isi dalam otak, merundung hingga air mata tak terbendung, ada selaksa yang tak henti-henti terasa.
tidak ada yang indah dari perpisahan;
sebab setelah meninggalkan pun ditinggalkan bukanlah hal mudah untuk merelakan, butuh waktu untuk berbenah dan merayakan kepergian. merajuk kasih dalam kesemuan, mengharap bahagia fana tak berhaluan.
tidak ada yang indah dari perpisahan;
setiap insan di mayapada ini membenci, tak menyukai perpisahan sebab perpisahan pasti berbanding lurus dengan kehilangan.
memang tidak ada yang indah dari perpisahan,
namun itu pelajaran yang patut di ambil adalah bahwa sebisa mungkin menghargai kehadiran sebelum tiba pada masa kehilangan.
—az